Total Pageviews

Friday, November 23, 2007

Beberapa gagasan Vocational Service

Dalam meeting rutin hari Kamis tanggal 22 November 2007 di Hotel Dinasti, saya mengajukan beberapa gagasan mengenai vocational service. Diskusi begitu hangatnya sampai tidak terasa waktu sudah menjelang pukul 10 malam sehingga kita putuskan untuk didiskusikan secara khusus dialam board meeting. Agar memori isi diskusi tidak hilang, maka saya tulis dalam web blog ini.

Yang pertama saya usulkan adalah adanya internal vocational talk. Ini bukan barang baru karena Satria pernah melakukan hal ini, hanya saja sudah lama ditinggalkan. Saya usulkan setiap meeting kita adakan five minute talk, dimana member secara bergantian menceritakan hal-hal yang bisa disharingkan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Disini filosofinya adalah kita saling belajar dan saling memberi. Sekaligus, kita menjadi lebih memahami orang lain.

Yang kedua yang saya usulkan adalah kita mengadakan pelatihan FIRST AID untuk para guru. Saya sudah membicarakan gagasan ini dengan Ketua Program Pendidikan Kedokteran di FK UNSOED dan beliau sudah bersedia membantu. Pelatihan ini diadakan setahun dua kali, dan dilaksanakan rutin sampai beberapa angkatan. Bayangkan apabila pada suatu waktu klub kita mengadakan pelatihan ini untuk Angkatan 415!!! dan seterusnya. Pasti membanggakan.

Namun ide kedua ini mendapatkan masukan dari beberapa member yang saya pandang masukan-masukan tersebut baik dan sehat. Dari berbagai masukan yang ada maka keluar gagasan kegiatan vocational service sebagai berikut:

1. Rotary memberikan bea siswa untuk masyarakat yang tidak mampu untuk mengikuti pelatihan di penyelenggara pendidikan non formal, sepert SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) misalnya.
2. Member rotary memberi kesempatan kepada masyarakat, terutama pemuda yang tidak mampu untuk dididik secara gratis di perusahaan atau lingkungan kerjanya, tanpa ikatan apapun, sehingga diharapkan setelah selesai dididik peserta didik tersebut bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan bekal ketrampilan yang cukup.
3. Rotary membentu Rotary Community Club (RCC) yang kemudian RCC kita didik untuk menjadi trainer, dan kemudian RCC menyelenggarakan training untuk masyarakat luas, terutama masyarakat yang tidak mampu.

Nah, sekarang mari kita wujudkan!!!

Joss.

Agung Praptapa

No comments: