Total Pageviews

Saturday, April 26, 2008

Stay connected

Please, stay connected.. Darling
Lisa, 30 tahun, seorang editor dengan dua anak merasa tak punya waktu lagi buat diri sendiri. Suaminya, Andy, 32 tahun, yang juga bekerja di sebuah penerbitan terkemuka, sama 'malangnya' dengan sang istri. "Kami ketemu paling kalau sudah jauh malam. Itu pun kondisi badan sudah capai luar biasa. Pagi harinya, kami harus sudah menyiapkan keperluan anak buat sekolah," kata Lisa.

Usai menyiapkan kebutuhan anak-anak, Lisa harus mengurus sarapan Andy, atau kalau waktunya sudah siang mereka malah tak sarapan lagi. "Kami biasa sarapan di mobil. Andy mengantar saya dulu, baru kemudian dia meluncur ke kantornya. Monoton sekali...," keluh Lisa.

Padahal Lisa juga ingin sekali-kali meluangkan waktu buat diri sendiri, nonton atau pergi ke mal bareng teman tanpa gangguan anak. "Saya juga ingin meningkatkan kualitas hubungan dengan suami, tapi tampaknya sulit karena untuk menyisihkan waktu buat diri sendiri pun hampir tak mungkin."

Apakah Lisa dan Andy sama sekali tak bisa menyisihkan waktu untuk diri sendiri atau berduaan?
Sebenarnya bisa! Tinggal bagaimana mereka bisa menyiasatinya serta ada kemauan kuat untuk itu.
Berikut petunjuk praktis yang mungkin bisa berguna:

1. Kalau sama sekali tak bisa 'mencuri' waktu di sela-sela kesibukan Anda, coba gunakan trik seperti Anda akan bertemu klien. jadwalkan secara rutin, misal Rabu malam makan berdua, Jumat malam acara nonton atau sekadar menghabiskan waktu berdua tanpa gangguan siapapun. Anak-anak bisa dititipkan pengasuh, dan bilang saja padanya jika Anda dan suami akan pulang sedikit terlambat dari biasanya.


2. Jika sejauh ini percakapan Anda dan pasangan hanya terfokus pada anak-anak dan dunia kerja, coba ubah topiknya. Mulailah dengan menanyakan kondisi pasangan. "Sayang, bagaimana perasaan kamu hari ini?" atau "Kok saya ingin makan di tempat kita pacaran dulu ya!" Pokoknya jangan melulu berbicara soal anak dan pekerjaan. Memperhatikan pasangan secara penuh seperti saat pacaran tetap perlu untuk memupuk sebuah hubungan.






3. Lakukan aktivitas bersama. Kali ini bisa libatkan anak-anak, dengan mengajak ke kebun binatang atau mal mungkin. Kalau anda ingin memanjakan diri, tak ada salahnya mengajak suami ke spa favorit. selama menunggu Anda memanjakan diri, si dia bisa ikut diservis lho. Kalau Anda dan pasangan sama-sama menyukai olahraga tertentu, jadikan itu sebagai ajang untuk melakukan aktivitas. badan sehat, hubungan tambah rekat.

4. Jangan lupa SMS. Ini fasilitas telekomunikasi yang murah meriah tapi efektif. Kalau kebetulan ada fasilitas internet, Anda bisa manfaatkan fasilitas ini sebagai sarana komunikasi, apalagi jika suami sedang tugas luar kota atau bahkan luar negeri. Jangan segan mengirimkan SMS berisi pesan-pesan sayang yang menunjukkan perhatian,"Honey, sudah makan belum?" atau "Saya ketemu klien bisnis tampan lho, tapi kok tidak ada yang se-oke kamu ya, darling!". Pokoknya jangan ragu memuji kehebatan pasangan.

Cobalah mulai sekarang. Jangan selalu menyalahkan kondisi 'tidak punya waktu' untuk menjadi 'kambing hitam' hubungan dengan pasangan menjadi berkurang kualitasnya!
(by)